Menuliskan solusi rancangan program sederhana dalam format pseudocode yang dekat dengan bahasa komputer

 

Menuliskan Solusi Rancangan Program Sederhana dalam Format Pseudocode yang Dekat dengan Bahasa Komputer: Contoh Nyata di Lingkungan SMK Negeri 1 Kedawung Sragen Jurusan Agribisnis Ternak Unggas

Halo teman-teman, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pseudocode dan bagaimana cara menuliskan solusi program dalam format yang mudah dipahami dan dekat dengan bahasa komputer. Pseudocode ini sering digunakan untuk merancang program sebelum kita menulis kode secara nyata. Di artikel ini, kita juga akan mengambil contoh nyata yang berhubungan dengan jurusan Agribisnis Ternak Unggas di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen, agar lebih mudah dipahami dan relate dengan kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Pseudocode?


Sebelum masuk ke contoh, mari kita pahami dulu apa itu pseudocode. Pseudocode adalah rancangan atau sketsa program yang menggunakan bahasa yang lebih mirip dengan bahasa manusia. Intinya, pseudocode ini seperti “draf” dari kode yang akan kita tulis nantinya, tetapi dengan cara yang lebih sederhana dan mudah dimengerti. Pseudocode tidak perlu mengikuti aturan-aturan sintaksis dari bahasa pemrograman tertentu, yang penting adalah langkah-langkah atau logika dari program itu sendiri.

Bayangkan saja seperti kamu sedang menulis resep masakan. Kamu tidak perlu menulisnya dalam bentuk perintah yang rumit, cukup menulis langkah-langkah dengan bahasa sehari-hari supaya orang lain bisa mengikutinya. Nah, pseudocode itu semacam resep untuk program komputer.

Mengapa Pseudocode Penting?

Di dunia pemrograman, pseudocode sangat berguna terutama ketika kita sedang merancang atau memecahkan masalah yang kompleks. Dengan menulis pseudocode, kita bisa:

  1. Merencanakan logika program dengan jelas tanpa terbebani dengan aturan teknis bahasa pemrograman.

  2. Mudah berkomunikasi dengan orang lain, terutama jika mereka bukan seorang programmer. Kita bisa menjelaskan ide kita dengan cara yang lebih mudah dipahami.

  3. Mencegah kesalahan saat menulis kode karena sudah jelas logikanya sejak awal.

Contoh Pseudocode di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen - Jurusan Agribisnis Ternak Unggas

Sekarang, mari kita lihat contoh nyata penerapan pseudocode di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen, khususnya untuk jurusan Agribisnis Ternak Unggas. Misalnya, kita ingin membuat program yang bisa menghitung jumlah pakan yang dibutuhkan untuk ayam ternak dalam 1 bulan, berdasarkan jumlah ayam dan kebutuhan pakan per ekor ayam.

Masalah:
Di peternakan ayam, setiap ayam membutuhkan sekitar 0,1 kg pakan per hari. Peternakan memiliki 150 ayam. Kita perlu menghitung berapa banyak pakan yang dibutuhkan dalam sebulan (30 hari).

Langkah-langkah dalam Pseudocode:

  1. Tentukan jumlah ayam (misalnya, 150 ayam).

  2. Tentukan kebutuhan pakan per ayam per hari (misalnya, 0,1 kg).

  3. Hitung kebutuhan pakan per hari untuk semua ayam.

  4. Hitung kebutuhan pakan selama 30 hari (1 bulan).

  5. Tampilkan hasilnya.

Pseudocode:

Mulai Tentukan jumlah_ayam = 150 Tentukan kebutuhan_pakan_per_ayam_per_hari = 0.1 // kg Tentukan jumlah_hari = 30 Hitung total_pakan_per_hari = jumlah_ayam * kebutuhan_pakan_per_ayam_per_hari Hitung total_pakan_per_bulan = total_pakan_per_hari * jumlah_hari Tampilkan "Jumlah pakan yang dibutuhkan untuk 30 hari adalah", total_pakan_per_bulan, "kg" Selesai

Penjelasan Pseudocode:

  1. Tentukan jumlah_ayam: Kita mulai dengan mendefinisikan jumlah ayam yang ada di peternakan, yaitu 150 ekor.

  2. Tentukan kebutuhan_pakan_per_ayam_per_hari: Di sini kita tentukan berapa banyak pakan yang dibutuhkan setiap ayam setiap harinya, yang dalam hal ini adalah 0,1 kg.

  3. Hitung total_pakan_per_hari: Selanjutnya, kita kalikan jumlah ayam dengan kebutuhan pakan per ayam untuk mendapatkan total pakan yang dibutuhkan oleh semua ayam dalam sehari.

  4. Hitung total_pakan_per_bulan: Karena kita ingin tahu total pakan untuk 30 hari, kita kalikan total pakan per hari dengan jumlah hari.

  5. Tampilkan hasil: Terakhir, hasil perhitungan jumlah pakan yang dibutuhkan selama sebulan akan ditampilkan.

Mengapa Pseudocode Ini Dekat dengan Bahasa Komputer?

Pseudocode ini sudah sangat dekat dengan struktur dan logika yang akan kita tulis dalam kode nyata nanti. Misalnya, perintah seperti “Tentukan jumlah_ayam” atau “Hitung total_pakan_per_hari” sangat mirip dengan bagaimana kita akan menulisnya dalam bahasa pemrograman seperti Python atau Java, dengan perintah variabel dan operasi matematis.

Contoh Kode Nyata (Python):

jumlah_ayam = 150 kebutuhan_pakan_per_ayam_per_hari = 0.1 # kg jumlah_hari = 30 total_pakan_per_hari = jumlah_ayam * kebutuhan_pakan_per_ayam_per_hari total_pakan_per_bulan = total_pakan_per_hari * jumlah_hari print("Jumlah pakan yang dibutuhkan untuk 30 hari adalah", total_pakan_per_bulan, "kg")

Lihatlah, perbedaannya tidak terlalu jauh! Pseudocode yang kita buat bisa dengan mudah diubah menjadi kode program yang bisa dijalankan di komputer.

Kesimpulan

Dengan menggunakan pseudocode, kita bisa merancang program dengan cara yang lebih mudah dipahami, baik oleh programmer maupun orang yang tidak terbiasa dengan kode komputer. Di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen, khususnya di jurusan Agribisnis Ternak Unggas, pseudocode bisa menjadi alat yang sangat membantu untuk merencanakan dan menyelesaikan berbagai masalah yang berhubungan dengan pengelolaan ternak, seperti menghitung pakan ternak, kebutuhan air, dan lainnya.

Jadi, mulai sekarang jangan ragu untuk menulis pseudocode dulu sebelum menulis kode nyata. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah dalam memahami dan memecahkan masalah yang ada. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membantu kamu dalam belajar pemrograman!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

X ATU 2 - KOMODITAS TERNAK UNGGAS